Jumat, 02 Maret 2012

Buah dari Sebuah Perjuangan




Tulisan ini lahir dari pengalaman dan perjalanan cinta orang-orang terdekat yang berada di sekelilingku. Hikmahnya aq dapat memetik kisah manis dari kisah-kisah mereka. “Buah dari sebuah perjuangan” aq kira cukup tepat di ambil sebagai judul dari tulisan ini. Hidup ini tidak lepas dari perjuangan-perjuangan (baca deh tulisanku yang lainnya “manusia, cinta dan perjuangan”). Tetapi tulisan ku yang satu ini lebih fokus pada perjuangan cinta menuju gerbang pernikahan. Perjuangan mereka yang berada dalam jalan menuju pernikahan, mulai dari hubungan yang kurang mendapat restu keluarga, hubungan dadakan hasil sebuah keyakinan solid. yahh memang hidup itu penuh perjuangan. Mungkin sebagian ada yang tidak sependapat dengan tulisan ini ” hari gini masih berjuang demi cinta gak penting” ya.. itu bagi mereka yang hanya berpikir dengan akal dan nafsu mereka yang gelap dan kelam. Coba deh pikir kalo seorang wanita menikah dengan tekanan orang tua yang tanpa di landasi rasa sayang dan kenal lebih dalam. Kata Orang yang paling dekat denganku yang mudah-mudahan Allah SWT kelak menjadikannya sebagai pendamping hidupku nantinya aaamiin. katanya “kalau seorang perempuan itu menikah tanpa rasa sayang dan kenal lebih mendalam dan saat telah menikah nanti masih terbayang dan teringat dengan orang yang berada di hatinya ia telah berzinah” Benar karena secara Fisik ia berhubungan dengan suaminya namun batin dan hatinya masih terpaut dengan orang lain yang lebih menyentuh hatinya.
Mereka ada yang mendaptkan keyakinan itu dalam 1 hari, 1 bulan, 1 tahun dan bahakan ada yang bertahun-tahun baru mendapatkan keyakinan. Loh kenapa ada yang sudah menikah selama bertahun-tahun telah menikah dengan kasih sayang toh akhirnya masih bercerai. Itu mereka yang menikah dengan keyakinan MATERI bukan keyakinan ILAHI. Keyakinan materi akan musnah hancur dan hilang karena MATERI adalah milik ILAHI, Dia akan murka karena ia telah di duakan dengan MATERI. Kenapa Selebritis yang Cantik, Tampan harta berliapat, rumah bertingkat masih dapat bercerai dan bahkan pernikahan mereka lebih muda daro seumur jagung KARENA MEREKA DENGAN KEYAKINAN MATERI BUKAN KEYAKINAN ILAHI. Lantas bagaimana mendapatkan Keyakianan Ilahi? itulah yang tidak dapat di defenisikan dengan kata-kata dan tidak dapat diurai dengan tulisan. Keyakinan yang datang dari ILAHI bersifat BATINIAH, GHOIB dan sulit di inderai, tetapi jangan cepat mengambil keputusan karena JIN, SYAITAN, IBLIS dan sebangsanya juga GHOIB, Yang dapat membedakan adalah TAUHID. Ingat kisah Syekh Abdul Qodir Jailani yang di datangi Raja IBLIS yang mengaku TUHAN, karena beliau dengan ILMU yang di KAruaniakn TUHAN kepadanya maka ia dapat membedakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar